Jelang Muktamar Muhammadiyah seabad, pengurus mencari masukan dari warganya. Mereka ingin di perhelatan akbar tersebut, Muhammadiyah mampu berperan di tengah-tengah masyarakat. Masukan yang diharapkan berbentuk pemikiran cerdas dan komprehensif bagi pengembangan persyarikatan ke depan. "Kami ingin menunjukkan jika Muhammadiyah itu kaya akan pemikiran dan kegiatan kesenian. Agar, ke depan seiring dengan perkembangan jaman, Muhammadiyah mampu berkarya bagi masyarakat luas," lontar Ketua Koordinator Seksi Syiar Muktamar Muhammadiyah ke-46 Drs Jabrohim MM saat ditemui kemarin (6/5). Pada Muktamar ke-46 ini, menurut Jabrohim, Muhammadiyah terus berbenah. Hal tersebut tak bisa dilakukan kader Muhammadiyah sendiri. Tanpa, melibatkan pemikir, seniman, dan budayawan. Maka, demi mendapatkan masukan tersebut, pihaknya menggelar berbagai lomba. Mulai dari penulisan esai, film dokumenter, dan fotografi. Melalui lomba tersebut, ia berharap akan mendapatkan banyak masukan, kritikan, dan pujian. "Dari esai kami ingin mengetahui pemikiran masyarakat akan Muhammadiyah di abad millennium ini. Dan bagaimana harapan mereka," lontarnya.
Tema yang diangkat dalam lomba esai untuk umum ini adalah bertemakan revitalisasi peran perjuangan kader Muhammadiyah dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Lomba ini akan memperebutkan total hadian sebanyak Rp 22 juta. "Karena tujuan kami menggali pemikiran tentang Muhammadiyah secara luas, maka lomba ini terbuka untuk umum dan semua kalangan bukan hanya warga Muhammadiyah semata,"jelasnya. Sekretaris Koordiator Seksi Syiar Muktamar Mustofa W Hasyim menjelaskan, untuk lomba fotografi mengangkat tema tentang arsitektur masjid beserta suasana kehidupan peribadahannya. " Lomba ini terbuka untuk umum baik dari dalam maupun luar negeri, memperebutkan hadiah Rp 28 juta," lontarnya. Selain berharap dapat mengetahui realitas kehidupan peribadahan di masjid, panitia ingin di Muktamar ini bisa menghadirkan referensi nyata perjuangan umat menjaga keimanan. Dalam mencari referensi ini, panitia melombakan film dokumenter. "Temanya bercerita tentang kegiatan Muhammadiyah dan kadernya di bidang kesehatan, pendidikan, sosial, pemberdayaan ekonomi, dan dakwah," imbuhnya. Khusus untuk lomba film ini, panitia menyediakan hadiah Rp 21 juta.
Tak hanya fokus masukan dari masyarakat umum saja. Pelajar setingkat SMP dan SMA juga dibidik untuk menunjukkan kreatifitasnya. Panitia menggelar lomba kaligrafi dengan tema kaligrafi sebagai media ekspresi dalam pengembangan syiar Islam. "Kami ingin generasi muda baik pelajar maupun mahasiswa juga terdorong untuk syiar Islam melalui kreasi seninya. Mereka yang memiliki karya terbaik, berhak hadiah Rp 20 juta," terang Mustofa Hasyim, sekretaris Koordinator Seksi Syiar. Lomba-lomba ini, kata Mustofa, seperti lomba lainnya dengan mengambil pemenang pertama sampai harapan ketiga. Penyerahan karya lomba paling lambar tanggal 30 Mei cap pos di kantor Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIJ Jalan Gedongkuning 130B. " Terakhir, sebagai aplikasi dari tugas meningkatkan etos kerja, kami juga menggelar lomba puisi. Temanya bebas, tentang kehidupan manusia," tuturnya. (eri)
Sumber: Radar Jogja
Comments :
Post a Comment