Oleh: ZULHAM MUBARAK
Sekitar sepekan belakangan, nama Alterina Hofan menjadi perbincangan berbagai media. Pria pengidap kelainan genetik itu dituduh mertuanya memalsukan data jenis kelamin, lalu ditahan. Penjara pria maupun wanita sama-sama menolak kehadirannya.
Kumis dan cambang tipis menghiasi wajah Alterina Hofan. Mengenakan baju lengan pendek merah, pria 32 tahun itu sama sekali tak tampak seperti perempuan. ''Apa kabar? Kalau kabar saya, ya Anda bisa lihat sendiri,'' katanya dengan suara berat saat ditemui di Rutan Khusus Wanita Pondok Bambu, Senin lalu. Jane Deviyanti, istrinya yang datang menjenguk, langsung memeluk Alter dan bersandar di bahu suaminya dengan manja. Pria kelahiran Jayapura itu harus menginap di penjara gara-gara laporan mertuanya, Maria Grace, yang juga ibu Jane. Dia dituduh memalsukan data. Sebab, dalam akta kelahiran, Alter tertulis berjenis kelamin perempuan. Maria yang kenal Alter sejak 2004 juga mengenalnya sebagai perempuan. Tanpa tahu prosesnya, Maria tahu-tahu Alter sudah menikahi putrinya di
Sejak 30 April lalu, pria kelahiran 1 November 1977 tersebut dititipkan di Rutan Khusus Wanita Pondok Bambu. Rutan itu sebelumnya menolak menampung karena secara fisik Alter adalah seorang pria. Akhirnya, petugas menempatkan dia di poliklinik. Sebelumnya, Rutan Cipinang juga tidak mau menerima karena identitas jenis kelamin Alter tercatat sebagai perempuan. Pria gemuk itu dituduh melanggar pasal 266 KUHP tentang pemalsuan identitas dalam akta kelahiran otentik juncto pasal 263 KUHP dan pasal 378 KUHP tentang penipuan. Namun, Alter membantah semua tuduhan tersebut. Laki-laki yang akrab disapa Bang Al itu menegaskan bahwa dirinya pria tulen. ''Saya punya penis dan bisa ejakulasi,'' tegasnya tanpa sungkan. Hubungannya dengan Jane diakui tak berbeda dari pasangan suami istri lain. ''Maaf sebelumnya, saya punya sperma. Apa lagi yang harus disangkal? Kalau tidak percaya, tanya sama istri saya ini,'' ujarnya. Alter menceritakan, ketika lahir, orang tuanya tidak menyadari bahwa dirinya punya kelainan genetika. Karena secara fisik organ vitalnya terlihat seperti perempuan, Alter pun dicatatkan sebagai perempuan. ''Namun, ketika berusia
Secara statistik, satu di antara 1.000 pria berkemungkinan mengalami sindrom yang ditemukan Dr Klinefelter dari
Dia mengakui, ketika remaja, kelenjar payudaranya memang muncul. Karena dirasa mengganggu, dia melakukan operasi rekonstruksi payudara (masektomi) di Kanada pada 2006. Setelah itu, Alter memproses perubahan identitasnya. Perubahan data jenis kelamin itulah yang dilaporkan Maria Grace ke Polda Metro sebagai pemalsuan identitas. Dasarnya, dokumen terbaru -KTP dan kartu keluarga (KK)- dari Kelurahan Pondok Pinang, tempat tinggal Alter, menyebutkan Alter berjenis kelamin laki-laki. Dalam laporan bernomor LP 2907/K/X/2009/SPK Unit I itu juga disebutkan bahwa Jane -yang tunarungu- merupakan korban. Alter memalsukan identitasnya agar bisa menikahi Jane. Namun, Jane membantah keras tuduhan tersebut. Dia bahkan berkali-kali pasang badan agar suaminya tidak dipenjara. Alter, kata Jane lewat pengacaranya, tidak hanya membantu dirinya secara mental, namun juga secara fisik. ''Bang Al memahami banyak hal yang tidak dipahami orang lain. Saya tidak rela dia ditahan,'' katanya secara tertulis. Rabu lalu, Jane mendatangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk melaporkan kriminalisasi terhadap sang suami. Dia menyatakan tak gentar dan akan terus berusaha agar suaminya terbebas dari jerat hukum. Jane tidak pernah ragu sedikit pun bahwa Alter adalah pria. Dia juga mengaku puas menikmati hubungan intim dengan Alter. Karena itu, kalau yang dipersoalkan di pengadilan nanti seputar jenis kelamin, dia merasa tidak ada yang layak dipersoalkan. Tentang tuduhan Alter mengincar harta keluarganya? Jane sontak membantah. Pernikahannya dengan Alter jauh dari motif ekonomi karena suaminya adalah seorang pengusaha yang secara ekonomi berkecukupan. ''Tidak ada persyaratan apa pun dalam pernikahan ini. Kami hanya ingin tua bersama dan bahagia sampai akhir masa,'' tegas Jane. (*/c5/cfu)
Sumber: Jawapos
Comments :
Post a Comment