Download

google_language = ‘en’

Alterina Hofan, Pengidap Kelainan Genetik yang Dituduh Palsukan Identitas; Kelamin Pria Muncul ketika Usia Lima Tahun

Oleh: ZULHAM MUBARAK

Sekitar sepekan belakangan, nama Alterina Hofan menjadi perbincangan berbagai media. Pria pengidap kelainan genetik itu dituduh mertuanya memalsukan data jenis kelamin, lalu ditahan. Penjara pria maupun wanita sama-sama menolak kehadirannya.

Kumis dan cambang tipis menghiasi wajah Alterina Hofan. Mengenakan baju lengan pendek merah, pria 32 tahun itu sama sekali tak tampak seperti perempuan. ''Apa kabar? Kalau kabar saya, ya Anda bisa lihat sendiri,'' katanya dengan suara berat saat ditemui di Rutan Khusus Wanita Pondok Bambu, Senin lalu. Jane Deviyanti, istrinya yang datang menjenguk, langsung memeluk Alter dan bersandar di bahu suaminya dengan manja. Pria kelahiran Jayapura itu harus menginap di penjara gara-gara laporan mertuanya, Maria Grace, yang juga ibu Jane. Dia dituduh memalsukan data. Sebab, dalam akta kelahiran, Alter tertulis berjenis kelamin perempuan. Maria yang kenal Alter sejak 2004 juga mengenalnya sebagai perempuan. Tanpa tahu prosesnya, Maria tahu-tahu Alter sudah menikahi putrinya di Las Vegas, AS, 9 September 2008. Jane memang lama tinggal di kota judi itu. Tentu saja dalam akta nikahnya tertulis Alter sebagai pria. Maria tak bisa menerima perkawinan yang dianggap sejenis tersebut. Alumnus Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) itu pun dilaporkan ke polisi.

Sejak 30 April lalu, pria kelahiran 1 November 1977 tersebut dititipkan di Rutan Khusus Wanita Pondok Bambu. Rutan itu sebelumnya menolak menampung karena secara fisik Alter adalah seorang pria. Akhirnya, petugas menempatkan dia di poliklinik. Sebelumnya, Rutan Cipinang juga tidak mau menerima karena identitas jenis kelamin Alter tercatat sebagai perempuan. Pria gemuk itu dituduh melanggar pasal 266 KUHP tentang pemalsuan identitas dalam akta kelahiran otentik juncto pasal 263 KUHP dan pasal 378 KUHP tentang penipuan. Namun, Alter membantah semua tuduhan tersebut. Laki-laki yang akrab disapa Bang Al itu menegaskan bahwa dirinya pria tulen. ''Saya punya penis dan bisa ejakulasi,'' tegasnya tanpa sungkan. Hubungannya dengan Jane diakui tak berbeda dari pasangan suami istri lain. ''Maaf sebelumnya, saya punya sperma. Apa lagi yang harus disangkal? Kalau tidak percaya, tanya sama istri saya ini,'' ujarnya. Alter menceritakan, ketika lahir, orang tuanya tidak menyadari bahwa dirinya punya kelainan genetika. Karena secara fisik organ vitalnya terlihat seperti perempuan, Alter pun dicatatkan sebagai perempuan. ''Namun, ketika berusia lima tahun, saya punya penis. Saya ingat betul itu,'' paparnya. Dalam dunia kedokteran, kelainan genetik yang dialami Alter itu disebut sindrom Klinefelter. Yakni, terlahir dengan gen kromosom XXY (dua kromosom perempuan dan satu laki-laki). Bagi pengidap sindrom itu, ketika bayi, tidak tampak tanda-tanda kelaki-lakiannya. Namun, dalam pertumbuhannya -sebagaimana dialami Alter-, penisnya tumbuh.

Secara statistik, satu di antara 1.000 pria berkemungkinan mengalami sindrom yang ditemukan Dr Klinefelter dari Boston, AS, tersebut. Alter baru mengubah identitasnya sebagai laki-laki pada sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jayapura pada Februari lalu. Pengacara Alter, Ibnu Siena Bantayan, mengungkapkan, keluarga telah menunjukkan bukti-bukti otentik berupa hasil tes laboratorium dan forensik tentang jenis kelamin Alter. Data itu didukung bukti perubahan akta kelahiran Alter dari perempuan menjadi laki-laki. ''Selain itu, ada persetujuan orang tua serta dua saksi yang membenarkan tumbuhnya kelamin pria pada Alter sejak masih kecil,'' ungkapnya. Pedagang emas dan perhiasan itu menyatakan siap menempuh cara apa pun untuk membuktikan bahwa dirinya laki-laki. Dia menduga ada motif lain dari orang tua Jane yang berupaya memisahkan dirinya dari istrinya di balik pemidanaan tersebut. ''Apa saya perlu ditelanjangi untuk membuktikan bahwa saya laki-laki sejati,'' tegasnya. Alter lantas menunjukkan hasil pemeriksaan forensik yang dilakukan sesuai permintaan penyidik Polda Metro Jaya. Dalam pemeriksaan oleh ahli forensik dr Munim Idris bernomor 1145/TU.FK/X/2009 tertanggal 20 Oktober 2009, Alter dinyatakan sebagai laki-laki. Bahkan, dokter Munim menyebutkan bahwa Alter terlahir sebagai laki-laki.

Dia mengakui, ketika remaja, kelenjar payudaranya memang muncul. Karena dirasa mengganggu, dia melakukan operasi rekonstruksi payudara (masektomi) di Kanada pada 2006. Setelah itu, Alter memproses perubahan identitasnya. Perubahan data jenis kelamin itulah yang dilaporkan Maria Grace ke Polda Metro sebagai pemalsuan identitas. Dasarnya, dokumen terbaru -KTP dan kartu keluarga (KK)- dari Kelurahan Pondok Pinang, tempat tinggal Alter, menyebutkan Alter berjenis kelamin laki-laki. Dalam laporan bernomor LP 2907/K/X/2009/SPK Unit I itu juga disebutkan bahwa Jane -yang tunarungu- merupakan korban. Alter memalsukan identitasnya agar bisa menikahi Jane. Namun, Jane membantah keras tuduhan tersebut. Dia bahkan berkali-kali pasang badan agar suaminya tidak dipenjara. Alter, kata Jane lewat pengacaranya, tidak hanya membantu dirinya secara mental, namun juga secara fisik. ''Bang Al memahami banyak hal yang tidak dipahami orang lain. Saya tidak rela dia ditahan,'' katanya secara tertulis. Rabu lalu, Jane mendatangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk melaporkan kriminalisasi terhadap sang suami. Dia menyatakan tak gentar dan akan terus berusaha agar suaminya terbebas dari jerat hukum. Jane tidak pernah ragu sedikit pun bahwa Alter adalah pria. Dia juga mengaku puas menikmati hubungan intim dengan Alter. Karena itu, kalau yang dipersoalkan di pengadilan nanti seputar jenis kelamin, dia merasa tidak ada yang layak dipersoalkan. Tentang tuduhan Alter mengincar harta keluarganya? Jane sontak membantah. Pernikahannya dengan Alter jauh dari motif ekonomi karena suaminya adalah seorang pengusaha yang secara ekonomi berkecukupan. ''Tidak ada persyaratan apa pun dalam pernikahan ini. Kami hanya ingin tua bersama dan bahagia sampai akhir masa,'' tegas Jane. (*/c5/cfu)

Sumber: Jawapos

Comments :

0 komentar to “Alterina Hofan, Pengidap Kelainan Genetik yang Dituduh Palsukan Identitas; Kelamin Pria Muncul ketika Usia Lima Tahun”

Post a Comment