Download

google_language = ‘en’

Menteri Dievaluasi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih mengevaluasi kinerja para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Karena itu, belum diketahui pasti apakah Presiden hanya akan mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati atau akan melakukan reshuffle beberapa menteri. ”Yang jelas, hingga kini Presiden masih mengevaluasi kabinet. Reshuffle hanya di Kementerian Keuangan saja atau (kementerian) lainnya, bisa saja terjadi. Namun, itu semua belum diketahui secara pasti,” ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha saat dihubungi Kompas, Sabtu (15/5). Julian ditanya mengenai proses seleksi calon menteri keuangan pengganti Sri Mulyani yang pada 1 Juni mendatang efektif menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia di Washington DC, Amerika Serikat. Menurut Julian, hingga kini masih sangat ”steril” diketahui siapa pun di luar Presiden mengenai cara yang ditempuh untuk memproses penggantian Sri Mulyani. ”Apakah melalui prosedur seperti pemilihan menteri Kabinet Indonesia Bersatu II lalu dengan seleksi terbuka atau tidak, saya belum tahu,” katanya. Mengenai pemanggilan calon Menteri Keuangan, Julian juga memastikan hingga kini belum ada pemanggilan satu calon pun. ”Ada menteri yang dipanggil. Akan tetapi, mereka tidak spesifik soal pergantian itu,” ujarnya.

Julian memastikan, Presiden Yudhoyono sudah menegaskan, calon pengganti Sri Mulyani benar-benar seorang profesional dan bukan berasal dari partai politik ataupun afiliasi politik. ”Latar belakangnya bisa saja perbankan, ekonom, dan lainnya. Apakah dia sebelumnya menteri atau bukan, Presiden yang akan memutuskan. Presiden juga bisa menetapkan orang yang benar-benar tepat di posisi kementerian yang penting tersebut,” lanjutnya. Ditanya kemungkinan Presiden Yudhoyono mempertimbangkan keterwakilan perempuan sebagai pengganti Sri Mulyani, Julian mengatakan, ”Bisa saja jender menjadi pertimbangan Presiden. Asalkan dia orang yang benar-benar tepat di posisi itu.” Tentang penyebutan nama calon yang mengarah kepada Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Julian tak mau mengomentari. ”Saya sampaikan, sejauh ini tidak ada yang spesifik dipanggil terkait itu (pergantian),” tandasnya. Ketika ditanya mengenai kemungkinan Presiden Yudhoyono akan mengumumkan reshuffle pada 20 Mei atau 24 Mei, Julian hanya mengatakan, ”Mungkin saja.” Karena pada 17-19 Mei Presiden berada di Singapura dan Malaysia, sedangkan tanggal 21-23 Mei menghadiri Kongres Partai Demokrat di Padalarang, Jawa Barat. Sri Mulyani sendiri diperkirakan meninggalkan Indonesia menuju Amerika Serikat pada 25-26 Mei.

Cenderung perempuan

Sementara itu, di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, mantan Wakil Presiden, yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Muhammad Jusuf Kalla mengatakan, calon menteri keuangan pengganti Sri Mulyani kecenderungannya adalah seorang perempuan. ”Sebab, sejak dulu Presiden Yudhoyono memang menghendaki keterwakilan perempuan di kabinet minimal lima orang. Oleh sebab itu, mundurnya Sri Mulyani akan digantikan seorang perempuan agar jumlahnya tetap lima menteri,” tandas Kalla seusai meresmikan Pusat Air dan Sanitasi Darurat PMI di Jatinangor. Lima perempuan menteri saat ini adalah Sri Mulyani, Mari Elka Pangestu (Menteri Perdagangan), Endang Rahayu Sedyaningsih (Menteri Kesehatan), Linda Amalia (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), dan Armida Alisjahbana. Ditanya kemungkinan peluang Armida Alisjahbana, Kalla menjawab, ”Siapa saja. Tidak soal, apakah dari dalam atau dari luar kabinet. Namun, apakah dari dalam atau dari luar kabinet, Presiden tetap harus menambah personel untuk kabinet. Itu berarti perubahan di beberapa kementerian.” Kalla menambahkan, posisi Menteri Keuangan sangat penting. Diharapkan bisa menjadi motor penggerak sektor riil, juga melalui kebijakan fiskalnya. Seorang yang menjadi menkeu, kata Kalla, harus seorang ”super”. (HAR)

Sumber: Kompas

Comments :

0 komentar to “Menteri Dievaluasi”

Post a Comment