Cangkok hati terhadap Ramdan Aldil Saputra; 3,5; balita asal Trenggalek, dengan donor ibu kandungnya, Sulistyowati, 43, kemarin berlangsung selama 12 jam 40 menit. Mereka masuk kamar operasi di lantai 6 Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSDS sejak pukul 08.00. Operasi dinyatakan tuntas sekitar pukul 19.30. Seluruh proses operasi tersebut ditayangkan secara langsung lewat layar monitor di ruang pertemuan di lantai dasar GBPT RSDS. Dalam ruang tersebut, sebelum operasi dimulai, dilakukan doa bersama. Jawa Pos memang mengoordinasi pihak-pihak yang ingin mendoakan Ramdan. Kemarin, ada sekitar 50 orang, baik dari kalangan pelajar maupun masyarakat umum, yang datang untuk berdoa bersama. Acara tersebut juga dihadiri ayah Ramdan, Bambang Sutondo Winarno, beserta sejumlah famili. Sekitar pukul 09.00, Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan memasuki ruangan. Pria yang juga mantan chairman/CEO Jawa Pos Group itu ingin melihat secara langsung proses transplantasi liver yang didukung Jawa Pos tersebut.
Tiga tahun lalu, Dahlan juga menjalani operasi cangkok hati. Prof Shen pula yang memimpin operasi itu. Setelah menjalani ganti hati, kondisi kesehatan Dahlan jauh membaik. ''Saya pengin lihat, pengin membayangkan saya dulu seperti apa. Ini tidak lepas dari takdir Tuhan,'' kata Dahlan. Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf juga menyempatkan diri hadir untuk melihat jalannya operasi. Dia mewakili Gubernur Jatim Soekarwo untuk melihat operasi yang Rp 1,3 miliar kebutuhan dananya dipenuhi Pemprov Jatim tersebut. Operasi transplantasi liver itu kemarin dilakukan di dalam dua ruang operasi khusus yang letaknya berdampingan. Ramdan dioperasi di ruang 609, sedangkan sang ibu di ruang 607. Tim dokter RSDS juga dibagi menjadi beberapa kelompok. Pemotongan liver sang ibu ditangani pakar bedah digestif dr Iwan Kristian SpB-KBD dan Dr dr Vicky Sumarki Budipramana SpB-KBD dengan konsultan dr Jiang Wentao. Pengambilan liver Ramdan di-handle ahli bedah anak dr Poerwadi SpB SpBA, dr IGB Adria Hari Astawa SpB SpBA, dan dr Kustiyo Gunawan SpB SpBA.
Ahli bedah vaskuler dr Heroe Subroto SpBTKV dan dr Ian Sembiring SpBTKV menangani penyambungan pembuluh darah antara liver yang dicangkokkan dengan pembuluh darah Ramdan. Anestesi dan perawatan di ruang intensive care unit (ICU) dikerjakan spesialis anestesi dr Arie Untariani SpAn-KIC, dr Philia Setiawan SpAn-KIC, dan dr Elizeus Hanindito SpAn-KIC. Ada pun ketua tim liver transplant, ahli penyakit liver anak dr Sjamsul Arief SpA(K) MARS, bersama dr Urip Murtedjo stand-by di ruang tempat operasi ditayangkan secara live. Sjamsul dan Urip menjadi narator tindakan-tindakan yang dilakukan dokter selama operasi kepada masyarakat dan wartawan dalam ruangan tersebut. Sembilan di antara seluruh dokter itu adalah dokter yang dikirim ke
Setelah observasi, tim dokter mulai memotong segmen kedua dan ketiga liver Sulistyowati (liver Sulistyowati dibagi menjadi 8 segmen. Segmen kedua dan ketiga itu sekitar 20 persen dari seluruh liver). Pemotongan dilakukan dengan pisau yang memakai gelombang ultrasonografi, sehingga tidak menimbulkan perdarahan. Hampir bersamaan, tim dokter yang menangani Ramdan membedah perut bocah kelahiran 26 September 2007 itu. Setelah dibedah, tampak liver Ramdan berwarna cokelat tua. ''Itu karena sirosis. Kalau livernya sehat, warnanya merah tua, seperti punya ibunya,'' kata Sjamsul. Dokter lantas mengobservasi liver Ramdan untuk mengetahui letak pembuluh-pembuluh darahnya. Dari observasi itu, mereka menemukan bahwa vena porta dan vena hepatika Ramdan menyempit karena terdesak kelenjar-kelenjar getah bening yang mengalami pembesaran. Kelenjar itu juga mengakibatkan perlengketan pada liver Ramdan. Dokter akhirnya memutuskan membuang kelenjar-kelenjar tersebut sebelum membuang liver Ramdan. Total, ada lebih dari enam kelenjar yang dibuang. Setelah itu, baru liver Ramdan mulai dipotong.
Ketika pemotongan liver Ramdan hampir selesai, pemotongan liver sang ibu diselesaikan. Potongan liver itu kemudian dicuci sambil ditekan-tekan dengan cairan custodion. Setelah liver Ramdan selesai dipotong, rongga yang kosong itu dibersihkan dulu, baru kemudian potongan liver sang ibu dicangkokkan. Dalam proses itu, dokter menghubungkan vena porta, vena hepatika, dan arteri hepatika Ramdan dengan liver dari sang ibu. Setelah seluruhnya terhubung, dokter melakukan USG Doppler untuk memeriksa posisi arteri hepatika tersebut. Kemudian, mereka memasangkan saluran empedu pada liver Ramdan yang dibuatkan dari saluran empedu sang ibu. Sekitar pukul 20.45, seluruh proses operasi selesai dan rongga perut Ramdan ditutup. Sang ibu keluar dari ruang operasi sejak pukul 17.00. Pukul 20.00, Sulistyowati siuman dan langsung memanggil nama Ramdan. Wanita itu juga sudah bisa diajak berbicara, meski matanya masih terpejam. Pukul 23.22, tubuh Ramdan mulai bergerak dan pukul 23.35 dipindahkan dari kamar operasi ke ICU. Pukul 23.45, gerakan bungsu di antara tiga bersaudara itu makin kuat. Namun, masa kritisnya masih belum lewat hingga 48 jam setelah operasi.
Dijamu di Hotel Sheraton
Setelah operasi, tim medis dari OOTC Tianjin dan RSUD dr Soetomo yang terlibat dalam operasi Ramdan diundang sebagai tamu kehormatan dalam acara gathering di Hotel Sheraton tadi malam. Hadir para petinggi Jatim dalam acara tersebut. Di antaranya, Gubernur Soekarwo dan Wagub Saifullah Yusuf. Masing-masing didampingi istri. Hadir pula Dirut PLN Dahlan Iskan serta Direktur RSUD dr Soetomo dr Slamet Riyadi Yuwono. Beberapa wakil negara sahabat di
Acara yang dimulai pukul 18.30 itu molor karena tim dokter gabungan RSUD dr Soetomo
Dalam kesempatan tersebut, dia menceritakan sulitnya melakukan operasi transplantasi liver. Apalagi, ini merupakan pengalaman pertama. Tak lama berselang, hadir dalam acara itu rombongan tim medis dari OOTC yang dipimpin Prof Dr dr Sheng Zhongyang. Ketika mendapat kesempatan memberikan sambutan, Prof Sheng menyatakan sangat terkesan pada
Sumber: Jawapos
Comments :
Post a Comment