Download

google_language = ‘en’

"Ada Grand Design di Balik Sakitnya Nunun"

Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Pieter Zulkifli, mempertanyakan Komisi Pemberantasan Korupsi yang hingga kini tidak dapat menghadirkan Nunun Nurbaeti Daradjatun. Padahal Nunun dinilai sebagai saksi kunci kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. "Kok tiba-tiba Nunun yang merupakan saksi kuncinya tidak bisa dihadirkan dengan alasan sakit," kata Pieter di sela rapat dengan KPK, di Ruang Rapat Komisi III, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 28 April 2010. Pieter pun mempertanyakan penyakit yang diidap istri mantan Wakil Kepala Polri, Komjen (Purn) Adang Daradjatun itu. "Kok muncul penyakit lupa. Ini tidak masuk akal," ujarnya. "Ini sebuah skenario grand design dari seseorang agar kasus ini terputus." Hingga saat ini, KPK baru menetapkan empat tersangka kasus suap paska terpilihnya Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Empat tersangka itu diduga telah menerima cek perjalanan dari Nunun Nurbaeti melalui stafnya Arie Malang Judo.

Adang Daradjatun Absen Rapat dengan KPK

Adang Daradjatun, anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, tidak hadir dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Rapat itu digelar di Ruang Komisi III, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, mulai pukul 10.00, Rabu 28 April 2010. Sidang dipimpin oleh Benny Kabur Harman dari Fraksi Partai Demokrat. Berdasarkan daftar hadir hingga pukul 10.00 WIB, tercatat ada 30 anggota Komisi Hukum yang hadir dalam rapat dengan KPK. Dari PKS satu orang, PAN 2 orang, PDIP 8 orang, Golkar 3 orang, Demokrat 9 orang, PPP 2 orang, Gerindra 3 orang, Hanura 2 orang, dan sisanya pimpinan. Nama Adang mencuat lantaran istrinya, Nunun Nurbaeti, diduga tersandung dalam kasus dugaan suap paska pemilihan Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia periode 2004-2009. Nunun disebut saksi kunci dalam kasus itu. Nunun adalah pihak yang membagi-bagikan cek perjalanan kepada empat anggota DPR. Cek itu diberikan Nunun melalui stafnya, Arie Malang Judo. Hingga saat ini, Nunun tidak dapat hadir sebagai saksi dalam sidang empat terdakwa. Nunun mengaku menderita sakit lupa berat dan dirawat di Singapura. Adang pun sempat mengirimkan surat kepada majelis hakim dan KPK mengenai ketidakhadiran istrinya itu. (umi)

Sumber: Vivanews.com

Comments :

0 komentar to “"Ada Grand Design di Balik Sakitnya Nunun"”

Post a Comment