Merosotnya harga gabah menjadi perhatian DPRD. Wakil rakyat itu mendesak Bulog Divisi Regional (Divre) III Bojonegoro mengamankan harga gabah saat musim pembelian gabah dan beras tahun ini. "Tolong dengan anjloknya harga gabah yang terjadi, bulog jangan tunggu bola, kan bisa menurunkan satgasnya," kata Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro Chisbullah Huda dalam dengar pendapat dengan jajaran Bulog Divre III Bojonegoro kemarin (9/4) siang. Hadir dalam dengar pendapat itu Kepala Bulog Divre III Imam Budi didampingi wakilnya Eko Hari K dan tiga stafnya. Anggota DPRD yang lain Lasuri mengungkapkan, seharusnya Bulog segara turun melakukan pembelian gabah dan beras. Sebab, dalam sepekan terakhir ini harga gabah terus merosot jatuh hingga mencapai Rp 2.000/kg gabah kering panen (GKP). Padahal pemerintah melalui Inpres Nomor7 tahun 2009 menaikkan harga GKP Rp 2.640/kg. ''Tapi Inpres tersebut tidak ada pengaruhnya bagi petani, mereka tetap dirugikan,''terang wakil rakyat dari PAN ini. Sementara Wakil ketua Komisi B Ali Mahmudi mendesak Bulog menegur rekanan yang membeli harga gabah dibawah Inpres. Menanggapi pertanyaan para anggota komisi B, Kepala Bulog Divre III Bojonegoro Imam Budi menjelaskan, pengadaan beras dan gabah, sesuai kontrak awal yang dilakukan kepada 44 rekanan, baru tercapai 11.230 ton setara beras. Padahal targetnya sekitar 30 ribu ton setara beras. "Kami masih terus melakukan pembelian di lapangan,''ungkapnya. Dia menyatakan harga beras atau gabah yang masuk, sangat ditentukan dengan kualitas kadar air, berdasarkan Inpres No.7 tahun 2009 maksimal 15 persen dan hampa kotoran maksimal 10 persen. Dengan demikian harga gabah di lapangan sangat ditentukan dengan kualitas air dan hampa kotoran, juga faktor lainnya. "Kami akan mengecek adanya laporan harga gabah di bawah standar dan mendesak rekanan untuk melakukan pembelian sesuai yang ditentukan," tandasnya.
Sumber: Radar Bojonegoro
Comments :
0
komentar to “Harga Gabah Anjlok, Dewan Tegur Bulog”
Comments :
Post a Comment