Download

google_language = ‘en’

Operasi Cangkok Hati Ramdan di RSUD dr Soetomo Sukses; Berlangsung 12 Jam 45 Menit

Surabaya berhasil membuat sejarah di dunia kedokteran di Indonesia Timur. Transplantasi liver pertama di RSUD dr Soetomo kemarin (24/4) berlangsung lancar. ''The operation is successful (operasinya sukses, Red). Liver yang didonorkan sudah dicangkokkan dan tidak ada masalah dengan pembuluh darah,'' kata Prof Dr dr Shen Zhongyang, presiden Oriental Organ Transplant Center (OOTC), Tianjin, Tiongkok. Operasi tersebut memang terlaksana atas kerja sama RSUD dr Soetomo (RSDS) dengan OOTC yang berada di bawah Tianjin First Central Hospital. Lembaga tersebut mengirimkan tujuh ahli transplantasi hati. Yakni, Prof Dr dr Shen Zhongyang dan asistennya, Ellen Wei; Prof Dr dr Du Hongyin; dr Pan Cheng; dr Jiang Wentao; dr Wang Yu; serta Li Wei, perawat spesialis kamar operasi. Namun, tim dari pusat transplantasi organ terbesar di Asia itu hanya berperan sebagai konsultan dan advisor. Hampir seluruh tindakan dalam operasi tersebut dilakukan tim dokter RSDS. Januari lalu, sembilan dokter dan dua perawat spesialis dari RS milik Pemprov Jatim itu mendalami transplantasi liver di OOTC. ''Tim dokter di sini sangat pandai. Kerja samanya juga sangat baik. Itulah yang membuat operasi berjalan lancar,'' imbuh Shen.

Cangkok hati terhadap Ramdan Aldil Saputra; 3,5; balita asal Trenggalek, dengan donor ibu kandungnya, Sulistyowati, 43, kemarin berlangsung selama 12 jam 40 menit. Mereka masuk kamar operasi di lantai 6 Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSDS sejak pukul 08.00. Operasi dinyatakan tuntas sekitar pukul 19.30. Seluruh proses operasi tersebut ditayangkan secara langsung lewat layar monitor di ruang pertemuan di lantai dasar GBPT RSDS. Dalam ruang tersebut, sebelum operasi dimulai, dilakukan doa bersama. Jawa Pos memang mengoordinasi pihak-pihak yang ingin mendoakan Ramdan. Kemarin, ada sekitar 50 orang, baik dari kalangan pelajar maupun masyarakat umum, yang datang untuk berdoa bersama. Acara tersebut juga dihadiri ayah Ramdan, Bambang Sutondo Winarno, beserta sejumlah famili. Sekitar pukul 09.00, Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan memasuki ruangan. Pria yang juga mantan chairman/CEO Jawa Pos Group itu ingin melihat secara langsung proses transplantasi liver yang didukung Jawa Pos tersebut.

Tiga tahun lalu, Dahlan juga menjalani operasi cangkok hati. Prof Shen pula yang memimpin operasi itu. Setelah menjalani ganti hati, kondisi kesehatan Dahlan jauh membaik. ''Saya pengin lihat, pengin membayangkan saya dulu seperti apa. Ini tidak lepas dari takdir Tuhan,'' kata Dahlan. Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf juga menyempatkan diri hadir untuk melihat jalannya operasi. Dia mewakili Gubernur Jatim Soekarwo untuk melihat operasi yang Rp 1,3 miliar kebutuhan dananya dipenuhi Pemprov Jatim tersebut. Operasi transplantasi liver itu kemarin dilakukan di dalam dua ruang operasi khusus yang letaknya berdampingan. Ramdan dioperasi di ruang 609, sedangkan sang ibu di ruang 607. Tim dokter RSDS juga dibagi menjadi beberapa kelompok. Pemotongan liver sang ibu ditangani pakar bedah digestif dr Iwan Kristian SpB-KBD dan Dr dr Vicky Sumarki Budipramana SpB-KBD dengan konsultan dr Jiang Wentao. Pengambilan liver Ramdan di-handle ahli bedah anak dr Poerwadi SpB SpBA, dr IGB Adria Hari Astawa SpB SpBA, dan dr Kustiyo Gunawan SpB SpBA.

Ahli bedah vaskuler dr Heroe Subroto SpBTKV dan dr Ian Sembiring SpBTKV menangani penyambungan pembuluh darah antara liver yang dicangkokkan dengan pembuluh darah Ramdan. Anestesi dan perawatan di ruang intensive care unit (ICU) dikerjakan spesialis anestesi dr Arie Untariani SpAn-KIC, dr Philia Setiawan SpAn-KIC, dan dr Elizeus Hanindito SpAn-KIC. Ada pun ketua tim liver transplant, ahli penyakit liver anak dr Sjamsul Arief SpA(K) MARS, bersama dr Urip Murtedjo stand-by di ruang tempat operasi ditayangkan secara live. Sjamsul dan Urip menjadi narator tindakan-tindakan yang dilakukan dokter selama operasi kepada masyarakat dan wartawan dalam ruangan tersebut. Sembilan di antara seluruh dokter itu adalah dokter yang dikirim ke Tianjin pada Januari lalu. Tim dokter lebih dulu membedah Sulistyowati dan melakukan observasi untuk mengetahui letak pembuluh-pembuluh darah penting dalam liver. Yakni, vena porta dan arteri hepatika yang masuk ke liver serta vena hepatika yang meninggalkan liver. Tiga pembuluh darah itulah yang nanti disambungkan dengan pembuluh darah Ramdan.

Setelah observasi, tim dokter mulai memotong segmen kedua dan ketiga liver Sulistyowati (liver Sulistyowati dibagi menjadi 8 segmen. Segmen kedua dan ketiga itu sekitar 20 persen dari seluruh liver). Pemotongan dilakukan dengan pisau yang memakai gelombang ultrasonografi, sehingga tidak menimbulkan perdarahan. Hampir bersamaan, tim dokter yang menangani Ramdan membedah perut bocah kelahiran 26 September 2007 itu. Setelah dibedah, tampak liver Ramdan berwarna cokelat tua. ''Itu karena sirosis. Kalau livernya sehat, warnanya merah tua, seperti punya ibunya,'' kata Sjamsul. Dokter lantas mengobservasi liver Ramdan untuk mengetahui letak pembuluh-pembuluh darahnya. Dari observasi itu, mereka menemukan bahwa vena porta dan vena hepatika Ramdan menyempit karena terdesak kelenjar-kelenjar getah bening yang mengalami pembesaran. Kelenjar itu juga mengakibatkan perlengketan pada liver Ramdan. Dokter akhirnya memutuskan membuang kelenjar-kelenjar tersebut sebelum membuang liver Ramdan. Total, ada lebih dari enam kelenjar yang dibuang. Setelah itu, baru liver Ramdan mulai dipotong.

Ketika pemotongan liver Ramdan hampir selesai, pemotongan liver sang ibu diselesaikan. Potongan liver itu kemudian dicuci sambil ditekan-tekan dengan cairan custodion. Setelah liver Ramdan selesai dipotong, rongga yang kosong itu dibersihkan dulu, baru kemudian potongan liver sang ibu dicangkokkan. Dalam proses itu, dokter menghubungkan vena porta, vena hepatika, dan arteri hepatika Ramdan dengan liver dari sang ibu. Setelah seluruhnya terhubung, dokter melakukan USG Doppler untuk memeriksa posisi arteri hepatika tersebut. Kemudian, mereka memasangkan saluran empedu pada liver Ramdan yang dibuatkan dari saluran empedu sang ibu. Sekitar pukul 20.45, seluruh proses operasi selesai dan rongga perut Ramdan ditutup. Sang ibu keluar dari ruang operasi sejak pukul 17.00. Pukul 20.00, Sulistyowati siuman dan langsung memanggil nama Ramdan. Wanita itu juga sudah bisa diajak berbicara, meski matanya masih terpejam. Pukul 23.22, tubuh Ramdan mulai bergerak dan pukul 23.35 dipindahkan dari kamar operasi ke ICU. Pukul 23.45, gerakan bungsu di antara tiga bersaudara itu makin kuat. Namun, masa kritisnya masih belum lewat hingga 48 jam setelah operasi.

Dijamu di Hotel Sheraton

Setelah operasi, tim medis dari OOTC Tianjin dan RSUD dr Soetomo yang terlibat dalam operasi Ramdan diundang sebagai tamu kehormatan dalam acara gathering di Hotel Sheraton tadi malam. Hadir para petinggi Jatim dalam acara tersebut. Di antaranya, Gubernur Soekarwo dan Wagub Saifullah Yusuf. Masing-masing didampingi istri. Hadir pula Dirut PLN Dahlan Iskan serta Direktur RSUD dr Soetomo dr Slamet Riyadi Yuwono. Beberapa wakil negara sahabat di Surabaya juga hadir. Di antaranya, Konjen Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Fu Shuigen, Konjen AS Caryn R. McClelland, dan sejumlah konsul kehormatan. Beberapa pengusaha yang hadir, antara lain, bos Pakuwon Group pasangan Alex Tedja-Melinda Tedja, Tai Sigit Tahir (Surya Bhakti Utama), Bintoro Tanjung (Agung Gumelar Internasional), Loddy Gunadi (Sekar Alam Griya), Hasan Opek (Tiga Bhakti), Soedono Margonoto (Santo Jaya Abadi), Soeparno (Surabaya Meka Box), dan Soegeng Hendrito (Jangkar Pacific). Selain itu, Pieko Nyoto Setiadi (Fajar Mulia Transindo), Ali Soetrisno (Grande Family Views), dan William Timotius (Efrata Indah)

Acara yang dimulai pukul 18.30 itu molor karena tim dokter gabungan RSUD dr Soetomo Surabaya dan OOTC, Tianjin, baru menuntaskan operasi pada pukul 20.45. Sambil menunggu kedatangan tim transplantasi, Dirut PLN Dahlan Iskan yang malam itu juga hadir menceritakan pengalamannya ketika menjalani operasi transplantasi liver. ''Malam ini, saya ingin memperkenalkan Prof Sheng yang dulu mengoperasi saya,'' ujar Dahlan. Pukul 21.15, beberapa dokter dari RSUD dr Soetomo yang terlibat dalam operasi tersebut hadir. Mereka adalah dr Iwan Kristian SpB-KBD, dr Heroe Subroto SpB-TKV, dan dr Ian Sembiring SpB-TKV. Sebelumnya, ada dr Sjamsul Arief SpA yang selama ini merawat Ramdan. ''Operasi memang berjalan lebih lama dari yang kami perkirakan. Mohon maaf harus menunggu kami lama,'' kata dr Iwan.

Dalam kesempatan tersebut, dia menceritakan sulitnya melakukan operasi transplantasi liver. Apalagi, ini merupakan pengalaman pertama. Tak lama berselang, hadir dalam acara itu rombongan tim medis dari OOTC yang dipimpin Prof Dr dr Sheng Zhongyang. Ketika mendapat kesempatan memberikan sambutan, Prof Sheng menyatakan sangat terkesan pada Surabaya begitu dirinya mendarat. Apalagi, hubungan Tianjin dengan Jatim sudah terjalin baik. ''Pada 2006, wali kota Surabaya pernah ke Tianjin,'' tutur Shen. Direktur RSUD dr Soetomo Slamet Riyadi Yuwono menilai, pencapaian sejarah ini tidak bisa lepas dari dua sosok. Yakni, Dahlan Iskan dan Direktur Jawa Pos Nany Wijaya. ''Pak Dahlan itu jadi provokatornya, sedangkan Ibu Nany merupakan korlap (koordinator lapangan),'' puji Slamet disambut tepuk tangan ratusan undangan yang memadati Ballroom Hotel Sheraton. (rum/sep/c5/kum)

Sumber: Jawapos

Comments :

0 komentar to “Operasi Cangkok Hati Ramdan di RSUD dr Soetomo Sukses; Berlangsung 12 Jam 45 Menit”

Post a Comment