VIVAnews -- Gunung Bromo kini jadi pusat perhatian. Sebab, gunung setinggi 2.392 meter itu menyimpan potensi bahaya. Pada Selasa 23 November 2010 pukul 16.30 WIB, diputuskan Bromo berstatus Awas atau Level IV. Peningkatan status Awas kurang dari 24 jam dari peningkatan status Waspada ke Siaga yakni pada Senin 22 November pukul 23.00 WIB. Belum diketahui, apakah Bromo akan erupsi, namun sejarah mencatat berulang kali gunung ini bergejolak. Yang terakhir pada tahun 2004. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengabadikan foto satelit Merapi pada 8 Juli 2010. Gambar tersebut diambil melalui satelit IKONOS. Sementara, satelit mikro Proba milik Badan Antariksa Eropa atau European Space Agency (ESA) mengambil foto Bromo pada 19 Juni 2004. Gambar ini diambil dengan instrumen Compact High Resolution Imaging Spectrometer (CHRIS). Gambar ini sungguh cantik. Bahkan sutus environmental graffiti menobatkan foto itu sebagai satu dari 20 foto gunung tercantik di dunia. Sama seperti Merapi, bagi penduduk sekitarnya, Bromo sangat berarti. Bukan hanya soal ekonomi -- tanahnya yang subur dan daya tarik wisatanya. Diambil dari nama dewa utama Hindu, Brahma, Bromo bagi masyarakat Tengger adalah gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa. (NASA, ESA)
Sumber: Vivanews.com, Rabu, 24 November 2010
Comments :
Post a Comment