Download

google_language = ‘en’

Usung Penguatan Civil Society

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Bojonegoro akan mengusung penguatan civil society (masyarakat sipil) dalam Muktamar Ke-32 NU pada 22-27 Maret mendatang di Makassar. Menurut Ketua PC NU Bojonegoro, A. Wasis Hasyim, arah penguatan masyarakat sipil mengarah pada empat fokus utama. "Yakni, berkaitan dengan masalah-masalah dakwah, pendidikan, perekonomian, dan pelayanan kesehatan," katanya saat ditemui wartawan koran ini di kantor PC NU, Jalan A. Yani, kemarin (20/3). Konsentrasi ke empat fokus tersebut, lanjut pria yang tinggal di Kecamatan Kalitidu ini, untuk mempertegas aplikasi khittah perjuangan NU. Yaitu, memperjuangkan kemaslahatan dan kesejahteraan umat. Karena, saat ini kehidupan sosial kemasyarakatan di Indonesia masih kurang memperjuangkan kesejahteraan. Disinggung tentang kemelut di tubuh partai kebangkitan bangsa (PKB) yang hingga kini masih berlanjut, pria yang juga ketua yayasan Islahiyah Kalitidu ini mengungkapkan, tak ada masalah khusus yang akan diusung delegasi Bojonegoro terkait konflik itu. Namun, PC NU Bojonegoro berharap, pimpinan PKB segera mengakhiri konflik yang masih ada.

Wasis menyarankan, perbedaan di tubuh PKB hendaknya disikapi sebagai sebuah proses demokrasi. Sebab, perbedaan menunjukkan dinamika demokrasi. "Perbedaan itu rahmah, bukan bencana. Akan tetapi hendaknya segera diselesaikan sehingga bisa memperjuangkan kepentingan rakyat," paparnya. Pada muktamar di Makassar, Bojonegoro akan memberangkatkan 20 peserta. Rinciannya, 10 anggota PC Muslimat, enam anggota PC NU, dan empat kiai khos (khusus). Mereka antara lain Habib Ahmad Al Athos, Habib Abdul Zen Al Jufri, KH Muhaimin, serta Musyafak. Mengenai siapa kandidat ketua umum PB NU yang diusung Bojonegoro, Wasis menilai semua figur yang muncul di media massa saat ini adalah tokoh yang pantas memimpin NU lima tahun ke depan. Sebab, mereka semua baik, dan jelas darma baktinya untuk perjuangan NU, serta loyal terhadap kepentingan masyarakat. "Kita melihat di arena muktamar saja, tetapi tetap mentaati garis komando yang dikemukakan kiai dan syuriah NU," imbuhnya. (tis/fiq)

Sumber: Radar Bojonegoro

Comments :

0 komentar to “Usung Penguatan Civil Society”

Post a Comment