Download

google_language = ‘en’

Museum Rajekwesi Harus Direnovasi

Museum Rajekwesi di Jalan Pattimura harus menjadi lokasi wisata sejarah bagi masyarakat Bojonegoro. Karena itu, dibutuhkan perbaikan ruangan museum agar masyarakat nyaman mengunjungi museum. Selain itu, ratusan benda purbakala yang berhasil ditemukan dapat disimpan dengan baik di museum. '' Harus diubah dari object oriented menjadi public oriented, artinya public harus menjadikan museum sebagai lokasi wisata,''kata staf Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Museum Geologi Bandung, Makmur dalam diskusi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Didparbud) dan komunitas Jonegorologi di kantor setempat kemarin (28/3). Karena itu, ujar Makmur, penyajian dan tata letak ruangan museum Rajekwesi harus diubah. Salah satunya dengan menempatkan benda purbakala sesuai dengan zamannya. ''Harus dibuat storyline, misalnya zaman pra sejarah, Islam dan kolonial Belanda. ''Tata ruangan di museum Rajekwesi harus diubah sesuai kebutuhan sehingga masyarakat lebih nyaman dan dapat memahami sejarah Bojonegoro,''tambah Makmur. Sementara itu, ahli geologi Suharto menambahkan Kondisi museum rajekwesi yang ada sekarang masih jauh dari idealnya sebuah museum. Tetapi dapat dibentuk menjadi museum mini yang sesuai dengan misi penyelamatan benda purbakala. Misalnya, tata letak museum harus juga membuat partisi (wall) atau dinding untuk memasang poster yang berisi tentang cerita benda-benda purbakala yang dipamerkan di museum. Suharto mengaku kagum dengan temuan purbakala di Bojonegoro beragam dan sangat banyak. Ada beberapa koleksi yang ada di Bojonegoro tidak ditemukan di daerah lain. Dalam kesempatan yang sama, penelusur sejarah JFX Hoery mengungkapkan, Disparbud harus serius memperhatikan temuan purbakala yang dimiliki Bojonegoro. Sebab, banyak benda purbakala yang hilang. Dia mencontohkan, makan orang Kalang yang mulai diambil orang. Selain itu, beberapa waktu lalu ditemukan batu yang tertulis huruf Arab di Sugihwaras. Sayang, batu itu kemudian dibawa kolektor keluar dari Bojonegoro. ''Warga setempat menyebut orang Tuban yang membawa bena tersebut,''ujar sastrawan jawa ini. Kepala Disparbud, Djindan Moehdin menegaskan, dirinya berkomitmen untuk mengembangkan museum Rajekwesi. Karena itu, pihaknya dalam waktu dekat bakal membentuk tim untuk menelusuri benda-benda purbakala di Bojonegoro. ''Termasuk museum akan kita carikan anggaran untuk diperbaiki,''tutur mantan Kepala Kominfo ini.
Sumber: Radar Bojonegoro

Comments :

0 komentar to “Museum Rajekwesi Harus Direnovasi”

Post a Comment