Menteri PU Tidak Jamin Bengawan Solo Bebas Banjir

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto tidak bisa menjamin Bengawan Solo tidak menimbulkan banjir lagi setelah dilakukan revitalisasi dengan berbagai proyek pengendalian banjir yang sedang dilakukan saat ini. ''Jangan tanya soal jaminan, karena masalahnya menyangkut alam. Tapi dengan adanya berbagai proyek itu Bengawan Solo akan lebih terkendali. Terbukti saat ini tidak ada banjir dan mudah-mudahan untuk seterusnya,'' kata dia saat melakukan sidak sudetan Bengawan Solo di Laren dan Babat Barrage yang masuk wilayah Lamongan kemarin (30/3). Menurut dia, untuk mengendalikan banjir Bengawan Solo hilir, saat ini sedang dibangun Bojonegoro on going (Bojonegoro Barrage/bendung gerak Bojonegoro), jabung ring dike (terminal air/waduk Jabung), dan normalisasi sudetan Bengawan Solo di Desa Plangwot, Kecamatan Laren-Sedayulawas, Kecamatan Brondong. ''Normalisasi sudetan tersebut membuat debit air sebesar 1,4 juta M3 bisa mengalir lancar sehingga bisa membebaskan lahan pertanian seluas 16.000 hektare dari ancaman banjir,'' jelasnya. Djoko menambahkan, selain tiga proyek besar tersebut, juga sedang dipersiapkan pembangunan New Sembayat Barrage di perbatasan Lamongan-Gresik senilai Rp 800 miliar. ''Pembangunan bendung gerak Sembayat Baru tersebut sudah diproses, masuk blue book ke Bappenas dan akan dicarikan dana dari luar negeri. Saya belum bisa memastikan dimulainya pembangunannya, tetapi keberadaan bangunan itu saya nilai sangat penting,'' katanya. Djoko menuturkan, pembebasan lahan untuk berbagai proyek revitalisasi Bengawan Solo tersebut merupakan tugas pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Bupati Lamongan Masfuk saat mendampingi Djoko menyatakan, Pemkab Lamongan mulai melakukan pembebasan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan New Sembayat Barrage. ''Kami siap untuk membantu pembebasan lahan, karena keberadaan New Sembayat Barrage sangat penting untuk menciptakan tandon air untuk keperluan pertanian dan industri di Lamongan maupun Gresik, selain untuk menghadang intrusi air laut,'' katanya.
Sumber: Radar Bojonegoro