Download

google_language = ‘en’

Kunci Kedatangan Forlan Ada di Tangan Tabarez

VIVAnews - Striker Uruguay, Diego Forlan belum diketahui kepastiannya tampil dalam laga uji coba melawan tim nasional Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat malam mendatang. Tadinya, Forlan dijadwalkan mendarat di Jakarta, kemarin, Selasa 5 Oktober 2010, pukul 17.45 WIB dengan pesawat Lufthansa nomor penerbangan LH 778. Namun sampai tadi pagi, striker Atletico Madrid ini belum menunjukan tanda-tanda akan datang. Bahkan, petugas yang akan menjemput dan mengawal pemain terbaik Piala Dunia 2010 itu terheran-heran saat turun dari pesawat hanya ada Luis Suarez, salah satu striker Uruguay. Saat dikonfirmasi, Ketua Panitia Lokal (LOC), Joko Driyono menyatakan, hingga hari ini, belum mendapat kepastian baik dari Badan Tim Nasional (BTN) maupun PSSI, mengenai keberadaan Forlan. "Saya rasa kami sama-sama cemas, karena belum ada kepastian dan ini dikhawatirkan akan berdampak luas bila batal datang (Forlan)," kata Joko saat dihubungi VIVAnews, Rabu 6 Oktober 2010.

Teki-teki kedatangan mantan pemain Manchester United itu juga belum dapat dipecahkan pihak BTN yang mengaku masih menunggu kabar dari sang pelatih Uruguay, Oscar WashingtonTabarez. "Sejauh ini kunci kedatangan Forlan tampaknya ada di tangan sang pelatih Oscar Tabarez. Tapi memang saat dikonfirmasi, Tabarez agak tertutup soal ini," kata Iman Arif ketika dihubungi VIVAnews. Tetapi, sejauh ini, BTN sudah melalukan koordinasi dengan ofisial tim Uruguay bahwa Forlan akan datang. "Begitu juga kubu Atletico Madrid saat dikonfirmasi menyatakan Forlan sudah terbang menuju Indonesia," tuturnya. Dia menegaskan bahwa terlambatnya Forlan tiba di Indonesia lantaran terbentur masalah keamanan, sehingga kedatangannya juga sangat dirahasikan. Pagi ini, tim Uruguay sudah menggelar latihan tertutup di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, mulai pukul 10.00 WIB. Forlan juga belum terlihat dalam latihan ini. Dan besok, Kamis, mereka akan melakukan uji lapangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Calon Pemain Naturalisasi Masih Bimbang

Meski masih bimbang dalam mengambil keputusan untuk menjadi Warga Negara Indonesia, bek Tobias Waisapy mengaku senang bisa membantu Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Bersama John van Beukering, Tobias menjadi dua pemain keturunan yang berpeluang unjuk kebolehan saat Timnas Indonesia menghadapi Uruguay pada laga ujicoba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat 8 Oktober 2010. Tobias pun mulai ikut latihan bersama skuad Timnas Belanda di Lapangan C, Senayan, Selasa 5 Oktober 2010 sore. Dan bek 22 tahun itu mengaku menikmati debut latihan bersama tim Merah Putih. Tobias sendiri terkesan bimbang ketika ditanya keseriusan membela Timnas Indonesia. Pemain yang membela klub Liga Belanda Eredivisie, SBV Excelsior, ini mengaku hanya waktu yang bisa menjawab apakah dirinya akan menjadi pemain Timnas Indonesia atau tidak. "Suatu kehormatan bisa bermain dengan Timnas Indonesia. Saya berharap teman-teman lainnya di Belanda bisa membantu Indonesia," pungkas pemain berdarah Ambon yang bisa bermain di posisi bek kiri dan winger ini. "Saya ingin membantu Indonesia dan bisa memberi sesuatu bagi Indonesia. Kita lihat saja apa yang terjadi pada saya. Saya tidak bisa memastikan apa pun saat ini," kilah Tobias. Dengan usia 22, Tobias memang masih berpeluang membela Timnas Belanda. Meski begitu, bek yang bisa sedikit bisa berbahasa Indonesia ini tetap mengeluarkan kemampuan terbaiknya saat melakoni latihan bersama Timnas Indonesia.

'Pemain Indonesia Pendek-pendek'

Mewujudkan impian sang kakek menjadi motivasi John van Beukering membela Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Striker 27 tahun ini ingin membanggakan almarhum kakeknya. Ada pemandangan berbeda ketika Tim Nasional (Timnas) Indonesia menjalani latihan di Lapangan C, Senayan, Jakarta, Selasa 5 Oktober 2010 sore. Ada sosok pemain bule yang tinggi dan tegap di antara pemain-pemain Indonesia lainnya. Ya, pemain itu adalah John van Beukering, salah satu pemain keturunan yang didatangkan PSSI dan Badan Tim Nasional (BTN) jelang laga ujicoba melawan Uruguay di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat 8 Oktober 2010. Setelah tiba di Jakarta kemarin malam, Van Beukering ikut menjalani latihan bersama Timnas Indonesia sore tadi. Striker yang musim lalu membela Go Ahead Eagles di Divisi Satu Liga Belanda itu berusaha beradaptasi dengan kondisi cuaca dan pola latihan yang diterapkan pelatih Alfred Riedl. "Mesti banyak minum, tapi cuaca di sini bagus. Tidak ada masalah. Mudah-mudahan setelah dua atau tiga hari saya bisa semakin beradaptasi," ujar striker kelahiran Velp, Belanda, 29 September 1983 itu. "Latihan berjalan dengan bagus, banyak latihan menembak yang bagus untuk seorang striker seperti saya. Pemain Indonesia juga bagus, mereka pendek-pendek tapi punya teknik yang baik. Mudah-mudahan ke depannya Indonesia punya pemain yang lebih tinggi lagi. Komunikasi tidak ada masalah, beberapa pemain Indonesia bisa bahasa Inggris." Ketika ditanya mengenai motivasi untuk membela Timnas Indonesia, Van Beukering mengaku salah satu alasannya adalah untuk mewujudkan impian kakeknya. "Kalau saya tidak serius (ingin membela Timnas Indonesia), mengapa saya mau datang jauh-jauh ke sini. Saya ingin mewujudkan impian kakek saya. Dia dari Jakarta dan memimpikan saya bisa menjadi pemain Indonesia," pungkas Van Beukering. "Mudah-mudahan saya bisa cepat membela Indonesia, dan meski dia sudah meninggal, saya harap dia bisa bangga di atas sana melihat saya membela Indonesia." Van Beukering kemudian berharap bisa membuktikan kemampuannya di depan masyarakat Indonesia dengan diberi kesempatan bermain melawan Uruguay. "Pertandingan melawan Uruguay akan sulit. Mudah-mudahan saya bisa diberi kesempatan bermain dan mencetak gol. Kita lihat saja nanti," kata Van Beukering.

Sumber: Vivanews.com, 06-10-2010

Comments :

0 komentar to “Kunci Kedatangan Forlan Ada di Tangan Tabarez”

Post a Comment