VIVAnews - Ratusan orang menjejali lokasi persawahan yang memiliki jejak geometris aneh di Dusun Jogomangsan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Warga rela mendaki bukit untuk melihat
crop circle atau pola simetris berbentuk lingkaran yang diduga lokasi pendaratan UFO dari atas. Pantauan
VIVAnews.com, tiga bukit mengapit lokasi jejak geometris aneh di lokasi itu sejak Senin 24 Januari 2011, pagi. Bukit terpendek menjadi lokasi favorit warga untuk melihat jejak aneh itu dari atas. Untuk naik ke atas bukit, warga membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Belum lagi ditambah jalan yang licin dan sedikit berbahaya. Warga memilih naik ke bukit Gunung Suru, karena pemandangan dari atas tampak terlihat jelas. Lokasi yang diduga jejak pendaratan UFO berada di atas sekitar enam sampai tujuh petak sawah yang siap panen. Sawah yang menjadi jejak geometris aneh itu berada di sebelah barat pinggiran jalan pedesaan. Kini, ratusan warga masih berjejalan di lokasi yang menjadi pusat perhatian. Tali tambang membentang di lingkaran jejak aneh itu. Tali itu untuk membatasi agar tidak ada warga yang masuk ke lokasi. Hingga kini belum ada penjelasan ilmiah terkait jejak aneh di Sleman itu. Seorang warga Edi Winarno yang sempat masuk ke lokasi bersama pemilik sawah menceritakan kesaksiannya. Kata dia, pola yang terbentuk sangat rapi, tidak ada padi yang patah. "Saat itu tanah di situ terasa hangat, kalau dari bentuknya seperti pesawat luar angkasa," kata Edi kepada
VIVAnews.com.
Crop Circle Sleman Terbentuk Sabtu Malam
Crop circle atau pola simetris yang terbentuk di persawahan Berbah, Sleman, diduga terbentuk pada Sabtu 22 Januari 2011 malam. Ngadiran (60 tahun), salah satu pemilik sawah, menyatakan, pada Sabtu tengah malam itu sudah melihat padi di sawahnya rubuh. "Tidak tahu kejadiannya jam berapa," katanya ditemui di dekat lokasi, Senin 24 Januari 2011. Awalnya, Ngadiran mengira padinya rubuh karena dilewati hewan besar yang turun dari Merapi. Namun paginya, setelah melihat potret dari seorang anak bernama Rozi memotret dari ketinggian, terlihat bahwa padi yang rubuh itu membentuk detil misterius yang mirip fraktal. Pemilik sawah yang lain, Fahrurrozi, menyatakan pola itu membentang di enam kotak sawah. Satu kotak sawah berukuran 10x10 meter. Kini area persawahan di mana pola aneh itu terbentuk dipagari tali rafia oleh warga. Tak boleh ada yang masuk. Seorang warga Edi Winarno yang sempat masuk ke lokasi bersama pemilik sawah menceritakan kesaksiannya. Kata dia, pola yang terbentuk sangat rapi, tidak ada padi yang patah. "Saat itu tanah di situ terasa hangat, kalau dari bentuknya seperti pesawat luar angkasa," kata Edi. Namun Edi menyangsikan jika pola misterius itu adalah akibat dari pendaratan UFO. "Tapi persoalannya ada di bawah jaringan kabel Sutet, bagaimana pesawat bisa mendarat ya?" kata dia.
Sumber: VIVAnews.com, Senin 24 Januari 2011
Comments :
Post a Comment